Kerinci boleh bangga dengan keberadaan
Danau Gunung Tujuh yang merupakan danau tertinggi di Asia Tenggara.
Selain itu keberadaan Danau Kerinci yang merupakan terbesar kedua
setelah Danau Toba di Sumatera Utara. Serta terdapat bbeberapa danau
kecil lainnya dengan keindahan alamnya yang unik. Danau Belibis dengan alam yang masih asli memberikan sentuhan yang berbeda.

Danau Gunung Tujuh merupakan danau
kaldera yang terbentuk akibat kegiatan gunung berapi di masa lampau.
Pada ketinggian 1.996 m dpl, danau ini merupakan danau tertinggi di Asia
Tenggara. Danau ini sering ditutupi kabut dengan suhu rata-rata 17 0C.
Luas Danau ± 960 ha dengan panjang berkisar 4,5 km dan lebar 3 km. Danau
ini dikelilingi oleh tujuh gunung, yaitu Gunung Hulu Tebo (2.525
meter), Gunung Hulu Sangir (2.330 m), Gunung Madura Besi (2.418 m),
Gunung Lumut yang ditumbuhi berbagai jenis lumut (2.350 m), Gunung
Selasih (2.230 m), Gunung Jar Panggang (2.469 m), dan Gunung Tujuh
(2.735 m).
Danau Gunung Tujuh dikenal sebagai Danau
Sakti oleh masyarakat Kerinci. Air danau selalu terlihat bersih bahkan
daun-daun pun tidak ditemukan walaupun terdapat banyak pohon tumbang
dipinggir danau. Menurut masyarakat sekitar Kejadian-kejadian aneh
sering terjadi, seperti perubahan cuaca secara tiba-tiba. Pada saat
pembukaan wilayah danau, salah seorang pekerja menceritakan bahwa perahu
yang ditumpanginya berputar di tengah danau tanpa penyebab yang jelas.
Masyarakat sekitar percaya bahwa Danau
Gunung Tujuh dihuni oleh mahkluk halus yang berwujud manusia, bernama
“Lbei Sakti” dan “Saleh Sri Menanti” dengan beberapa pengikutnya yang
berwujud harimau.
Danau Gunung Tujuh merupakan sumber
penghidupan bagi beberapa warga desa. Terdapat beberapa pondok dipinggir
danau yang digunakan oleh nelayan sebagai tempat tinggal. Sehari-hari
para nelayan mencari ikan dengan perahu dan lukah, pagi hari lukah
dipasang di tengah danau kemudian sorenya lukah ini diangkat.
Perahu yang digunakan terbuat dari satu
kayu bulat utuh dengan diameter berkisar 30-40 cm, kemudian dengan
pengerjaan sedemikian rupa kayu bulat ini dibentuk seperti perahu. Lukah
yang digunakan oleh nelayan terbuat dari bilah-bilah bambu yang
dianyam. Lukah ini diikat pada bagian tengah tali, pada ujung tali
diikatkan botol minuman (sejenis botol Aqua) dan batu pada ujung lainnya
sebagai pemberat.
Danau ini terletak di Desa Pelompek
Kecamatan Kayu Aro dengan jarak ± 56 km dari Sungai Penuh. Untuk
menikmati keindahan dan kesejukkan udara Danau Gunung Tujuh pengunjung
harus berjalan kaki melewati jalan setapak selama 2-3 jam.

0 komentar:
Posting Komentar